1.1 Latar
belakang
Masalah kurang gizi
memang sudah banyak terjadi di beberapa Negara berkembang termasuk di Indonesia.
Melihat sumber dana yang terbatas yang tersedia pada Negara-negara berkembang
dan menumpuknya kebutuhan yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan. Masalah kurang
gizi juga telah dinyatakan sebagai masalah utama kesehatan dunia dan berkaitan
dengan lebih banyak kematian dan penyakit yang disebabkan oleh masalah kurang
gizi tersebut.walaupun. telah banyak dilakukan penyuluhan tentang masalah
kurang gizi namun masih banyak masyarakat yang mengalami masalah masalah gizi.
Menurut Alan Berg,
1986. Gizi yang kurang mengakibatkan terpengaruhnya perkembangan mental,
perkembangan jasmani, dan produktifitas manusia karena semua itu mempengaruhi
potensi ekonomi manusia. Keadaan gizi dapat
dikelompokkan menjadi tiga tingkat, yaitu keadaan gizi lebih, keadaan gizi
baik, dan keadaan gizi kurang. Keadaan gizi lebih terjadi apabila gizi yang
dibutuhkan melebihi standart kebutuhan gizi. Gizi baik akan dicapai dengan
memberi makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan. Sedang gizi
kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
gizi.
Konsumsi gizi makanan
pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering
disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum
dimana jaringan jenuh oleh semua zat gizi maka disebut status gizi optimum.
Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan
yang setinggi-tingginya.
Apabila konsumsi gizi
makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi
kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan nutrisi
/ gizi disebut gizi lebih (overnutrition) dan kekurangan gizi atau gizi kurang
(undernutrition).
Penyakit kurang gizi
kebanyakan ditemui pada masyarakat golongan rentan terutama pada anak-anak
yaitu golongan yang mudah sekali mengalami penyakit akibat kekurangan gizi dan
kekurangan zat makanan (deficiency) misalnya kwarsiorkor, busung lapar, marasmus,
beri-beri, dll. Dan penyakit gizi berlebih yang disebabkan karena kelebihan
makanan. Contonya obesitas, kelebihan berat badan (over weigh), diabetes
militus, dll.
Kedudukan gizi
seseorang atau golongan pendudukj , ialah suatu tingkat kesehatan yang
merupakan akibat dari intake dan penggunaan semua
nutrient yang terdapat dalam makanan sehari-hari. Maka kasus inilah yang
menyebabkan kasus utama kematian di massa
kanak-kanak. Dan dalam masyarakat industri merupakan sindrom malabsorbsi dan
gangguan fungsi ginjal yang menahun.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa saja klasifikasi penyakit gizi salah ?
2.
Apa saja Faktor- Faktor yang Menyebabkan Penyakit Gizi salah?
3.
Apa saja contoh penyakit yang disebabkan karena kesalahan gizi?
4.
Apa saja contoh kasus masalah penyakit gizi salah di Indonesia
?
5.
Bagaimana Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat?
Tujuan
· Agar dapat mengetahui
klasifikasi penyakit gizi salah
· Agar dapat mengetahui
Faktor- Faktor yang Menyebabkan Penyakit Gizi salah
· Agar dapat mengetahui
contoh penyakit yang disebabkan karena kesalahan gizi
· Agar dapat mengetahui
contoh kasus masalah penyakit gizi salah di Indonesia
· Agar Mengetahui
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
PEMBAHASAN
2.1
Klasifikasi Penyakit Gizi Salah
Penyakit-penyakit
kekurangan gizi yang paling rentan adalah kelompok bayi dan anak balita. Oleh
sebab itu, indikator yang paling baik untuk mengukur status gizi masyarakat
adalah melalui status gizi balita (bayi dan anak balita). Selama ini telah
banyak dihasilkan berbagai pengukuran status gizi tersebut dan masing-masing
ahli mempunyai argumentasi sendiri dalam mengembangkan pengukuran tersebut.
(Anonymous,2008)
Berdasarkan data
statistik kesehatan Departemen Kesehatan RI tahun 2005 dari 241.973.879
penduduk Indonesia, enam persen atau sekira 14,5 juta orang menderita gizi
buruk. Penderita gizi buruk pada umumnya anak-anak di bawah usia lima tahun (balita).Depkes juga telah melakukan pemetaan
dan hasilnya menunjukkan bahwa penderita gizi kurang ditemukan di 72% kabupaten
di Indonesia.
Indikasinya 2-4 dari 10 balita menderita gizi kurang.Gizi buruk merupakan salah
satu dari tiga tingkatan status gizi selain gizi lebih dan gizi baik.
Berdasarkan
klasifikasi dari Standard Harvard menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, 2003.
Yaitu standar yang dikembangkan untuk mengukur status gizi anak disesuaikan
dengan kondisi anak-anak dari negara-negara Asia
dan Afrika. Termasuk Indonesia,
klasifikasi status gizi anak didasarkan pada 50 percentile dari 100% standar
Harvard.
Dibawah ini akan
diuraikan 4 macam cara pengukuran yang sering dipergunakan di bidang gizi
masyarakat serta klasifikasinya :
1.
Berat Badan Per Umur
· Gizi baik adalah
apabila berat badan bayi / anak menurut umurnya lebih dari 89% standar Harvard.
· Gizi kurang adalah
apabila berat badan bayi / anak menurut umur berada diantara 60,1-80 % standar
Harvard.
· Gizi buruk adalah
apabila berat badan bayi / anak menurut umurnya 60% atau kurang dari standar
Harvard.
2.
Tinggi Badan Menurut Umur
Pengukuran status gizi
bayi dan anak balita berdasarkan tinggi badan menurut umur, juga menggunakan
modifikasi standar Harvard dengan klasifikasinya adalah sebagai berikut :
· Gizi baik yakni
apabila panjang / tinggi badan bayi / anak menurut umurnya lebih dari 80%
standar Harvard.
· Gizi kurang, apabila
panjang / tinggi badan bayi / anak menurut umurnya berada diantara 70,1-80 %
dari standar Harvard.
· Gizi buruk, apabila
panjang / tinggi badan bayi / anak menurut umurnya kurang dari 70% standar
Harvard.
3.
Berat Badan Menurut Tinggi
Pengukuran berat badan
menurut tinggi badan itu diperoleh dengan mengkombinasikan berat badan dan
tinggi badan per umur menurut standar Harvard juga. Klasifikasinya adalah
sebagai berikut :
· Gizi baik, apabila
berat badan bayi / anak menurut panjang / tingginya lebih dari 90% dari standar
Harvard.
· Gizi kurang, bila
berat bayi / anak menurut panjang / tingginya berada diantara 70,1-90 % dari
standar Harvard.
· Gizi buruk apabila
berat bayi / anak menurut panjang / tingginya 70% atau kurang dari standar
Harvard.
4.
Lingkar Lengan Atas (LLA) Menurut Umur
Klasifikasi pengukuran
status gizi bayi / anak berdasarkan lingkar lengan atas yang sering
dipergunakan adalah mengacu kepada standar Wolanski. Klasifikasinya sebagai
berikut :
· Gizi baik apabila LLA
bayi / anak menurut umurnya lebih dari 85% standar Wolanski.
· Gizi kurang apabila
LLA bayi / anak menurut umurnya berada diantara 70,1-85 % standar Wolanski.
· Gizi buruk apabila LLA
bayi / anak menurut umurnya 70% atau kurang dari standar Wolanski.
Menurut Moh. Agus
Krisno Budianto, 2004. Penyakit gizi yang salah dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok besar yaitu penyakit-penyakit bawaan, penyakit berdasarkan
ketidakseimbangan antara intake dan requirement dan zat-zat gizi dan
penyakit- penyakit keracunan makanan.
2.1.1
Penyakit Bawaan
Berdasarkan kesalahan
susunan genetik yang dapat menyebabkan kelainan sintesa enzim, yang dimulai
dari kesalahan genetik, metabolisme (dengan perantara enzim), sehingga
menyebabkan terjadinya penyakit. Penyakit ini disebut juga dengan inbornerrors
of metabolism. Penyakit gizi akibat masalah genetik dapat menyebabkan :
· Enzim tertentu menurun
sehingga mengakibatkan penderita akan mengalami glukosa, intoleransi fruktosa
dll.
· Penyakit gangguan
metabolisme.
· Penyakit degeneratif
(penurunan)
Contoh penyakit akibat
kesalahan genetic dapat menyebabkan produksi insulin menurun sehingga dapat
mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa rusak (diabetes mellitus).
2.1.2
Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Antara Intake dan Requirement dan
Zat-zat Gizi
Dilihat dari intake
dan requirement ada dua kemungkinan yaitu penyakit gizi lebih dan dan penyakit
kurang gizi.
1.
Penyakit gizi lebih, contohnya : obesitas yang berkembang
menjadi diabetes mellitus, jantung koroner, dll.
2.
Penyakit kurang gizi, penyakit defisiensi komplek, contohnya :
· Kwarshiorkhor (yang
disebabkan karena kekurangan kalori dan protein.
· Marasmus (yang
disebabkan karena kekurangan kalori)
· Busung lapar (yang
disebabkan karena kekurangan protein)
Berdasarkan sebab yang
mengakibatkan gizi salah dibedakan menjadi dua :
· Gizi salah primer,
kelainan terletak pada intake dan pada makanan, baik merupakan kelebihan maupun
kekurangan.
· Gizi salah sekunder,
intake mencukupi tetapi terdapat rintangan pada rangkaian prosos pencernaan,
penyerapan, transportasi dan utilization pada zat-zat makanan. Gangguannya
yaitu :
·
oTerjadi suatu keadaan defisiensi dalam efektifitas zat-zat
makanan.
oMempertinggi desrtuksi atau ekskresi zat-zat makanan sehingga
persediaan untuk penggunaan dalam tubuh menjadi berkurang.
2.1.3
Penyakit keracunan makanan
Penyakit- penyakit
yang terjadi setelah memakan makanan yang tercemar bakteri dan bahan-bahan
kimia.
2.2
Faktor-faktor yang Menyebabkan penyakit gizi salah
· Pola makan, Protein
(dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan
berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua
makanan mengandung protein/ asam amino yang memadai. Contoh : Bayi yang masih
menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi
yang tidak memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju,
tahu dan lain-lain) sangatlah dibutuhkan. Gaya
hidup modern dengan perkembangan IPTEK dimana terjadinya arus moderenisasi yang
membawa banyak perubahan pada pola hidup masyarakat
· Faktor social, Hidup
di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan
politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan
tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat menjadi hal yang menyebabkan
terjadinya kwashiorkor.
· Factor pendidikan,
kurang adanya pengetahuan tentang pentingnya gizi dikalangan masyarakat yang
pendidikannya relative rendah.
· Faktor ekonomi,
Kemiskinan keluarga penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya
pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.
· Faktor infeksi dan
penyakit lain, Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP
(Malnutrisi energi protein) dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat
memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan
akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi.
2.3
Beberapa Jenis Penyakit
Penyakit-penyakit atau
gangguan-gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi dan
yang telah merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia,
antara lain sebagai berikut :
2.3.1
Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi
karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein
dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan
protein. Pada umumnya Anak Balita merupakan kelompok umur yang paling sering
menderita akibat kekurangan gizi. Hal ini disebabkan anak Balita dalam periode
transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, sering kali tidak lagi
begitu diperhatikan dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain, dan
belum mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik terutama dalam hal makanan.
Hal ini juga di karenakan pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang
pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori maka
akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein).
Dijelaskan
dalam Firman Allah QS Al An’aam (140)
” Sesungguhnya
rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak
mengetahui[513]dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah
rezki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah.
Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk”
Penyakit ini dibagi
dalam tingkat-tingkat, yakni :
a. KPP ringan, kalau
berat badan anak mencapai 84-95 % dari berat badan menurut standar Harvard.
b. KKP sedang, kalau
berat badan anak hanya mencapai 44-60 % dari berat badan menurut standar
Harvard.
c. KKP berat (gizi
buruk), kalau berat badan anak kurang dari 60% dari berat adan menurut standar
Harvard.
Beberapa ahli hanya
membedakan antara 2 macam KKP saja, yakni KKP ringan atau gizi kurang dan KKP
berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus (kwashiorkor). Anak atau
penderita marasmus ini tampak sangat kurus, berat badan kurang dari 60% dari
berat badan ideal menurut umur, muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap
sekitarnya, rambut kepala halus dan jarang berwarna kemerahan.
Penyakit KKP pada
orang dewasa memberikan tanda-tanda klinis : oedema atau honger oedema (HO)
atau juga disebut penyakit kurang makan, kelaparan atau busung lapar. Oedema
pada penderita biasanya tampak pada daerah kaki.
Dijelaskan
dalam Firman Allah QS. Ar Ra’d (13)
‘Dan
di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur,
tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu
atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
Jenis KKp atau PCM di
kenal dalam 3 bentuk yaitu :
1.
Kwarshiorkor
Kata “kwarshiorkor”
berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak yang kekurangan kasih sayang
ibu”. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang
disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang
normal atau tinggi.
Etiologi
Kekurangan protein
menyebabkan manusia menderita penyakit yang disebut kwashiorkor atau busung
lapar. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang
berlansung kronis.
Epidemiologi
Kasus ini sering
dijumpai di daerah miskin, persediaan makanan yang terbatas, dan tingkat
pendidikan yang rendah. Penyakit ini menjadi masalah di negara-negara miskin
dan berkembang di Afrika, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Asia Selatan. Di
negara maju sepeti Amerika Serikat kwashiorkor merupakan kasus yang langka.
Berdasarkan SUSENAS
(2002), 26% balita di Indonesia
menderita gizi kurang dan 8% balita menderita gizi buruk (marasmus,
kwashiorkor, marasmus-kuarsiorkor).
Tanda-tanda
Tanda-tanda yang sering dijumpai pada pada penderita Kwashiorkor yaitu :
· Gagal untuk menambah
berat badan
· wajah membulat dan
sembap
· Rambut pirang, kusam,
dan mudah dicabut
· Pertumbuhan linear
terhenti
· Endema general (muka
sembab, punggung kaki, dan perut yang membuncit).
· Diare yang tidak
membaik
· Dermatitis perubahan
pigmen kulit
· Perubahan warna rambut
yang menjadi kemerahan dan mudah dicabut
· Penurunan masa otot
· Perubahan mentak
seperti lathergia, iritabilitas dan apatis yang terjadi
· Perlemakan hati,
gangguan fungsi ginjal, dan anemia
· Pada keadaan akhir (final
stage)
dapat menyebabkan shok berat, coma dan berakhir dengan kematian.
Cara
mengatasi kwarshiorkor
Dalam mengatasi
kwashiorkor ini secara klinis adalah dengan memberikan makanan bergizi secara
bertahap. Contohnya : Bila bayi menderita kwashiorkor, maka bayi tersebut
diberi susu yang diencerkan. Secara bertahap keenceran susu dikurangi, sehingga
suatu saat mencapai konsistensi yang normal seperti susu biasa kembali.
Fakta
terjadinya kwarshiorkor
Bandung, Kompas –
Sedikitnya 95 anak balita di 10 kabupaten/kota di Jawa Barat menderita busung
lapar, dua anak balita kwashiorkor dan satu anak balita menderita komplikasi
busung lapar kwashiorkor .Angka itu diperkirakan hanya angka awal dari fenomena
gunung es karena seluruhnya ada 25 kabupaten/kota. Diduga jumlah ini sekitar 50
persen dari jumlah keseluruhan penderita sebab belum semua ibu melaporkan
kondisi anaknya yang kurang gizi karena kendala jarak ke pos pelayanan
kesehatan setempat atau karena tidak bisa meninggalkan pekerjaan.
1.
Marasmus
Marasmus adalah
berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering. Sebaliknya walau asupan
protein sangat kurang, tetapi si anak masih menerima asupan hidrat arang
(misalnya nasi ataupun sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan karena
kurang kalori yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang tersimpan
dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat
diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Penderita marasmus
yaitu Penderita kwashiorkor yang mengalami kekurangan protein, namun dalam
batas tertentu ia masih menerima “zat gizi sumber energi” (sumber kalori)
seperti nasi, jagung, singkong, dan lain-lain. Apabila baik zat pembentuk tubuh
(protein) maupun zat gizi sumber energi kedua-duanya kurang, maka gejala yang
terjadi adalah timbulnya penyakit KEP lain yang disebut marasmus.
Tanda-tanda yang
sering dijumpai pada pada penderita marasmus yaitu :
· Sangat kurus, tinggal
tulang terbungkus kulit bahkan sampai berat badan dibawah waktu lahir.
· Wajahnya seperti orang
tua
· Kulit keriput,
· pantat kosong, paha
kosong,
· tangan kurus dan iga
nampak jelas.
Gejala marasmus adalah
seperti gejala kurang gizi pada umumnya (seperti lemah lesu, apatis, cengeng,
dan lain-lain), tetapi karena semua zat gizi dalam keadaan kekurangan, maka
anak tersebut menjadi kurus-kering.
Jumlah anak balita
gizi buruk di Indonesia,
menurut laporan Unicef tahun 2006, menjadi 2,3 juta jiwa. Ini berarti naik
sekitar 500.000 jiwa dibandingkan dengan data tahun 2004/2005 sejumlah 1,8 juta
jiwa (Kompas, 27 September 2006).
1.
Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis
gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana ada sejumlah anak yang
menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus yang di tandai dengan adanya odema,
menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mongering dan kusam serta
otot menjadi lemah.
Menurut Dr. Magdalena,
sampai 28 Mei 2005 jumlah gizi buruk dari Kabupaten/Kota P. Lombok berjumlah
559 kasus termasuk 51 kasus yang dirawat di RSU Mataram. Diantara kasus gizi
buruk tersebut 8 anak diantaranya meninggal dunia. Kasus gizi buruk tersebut
masing-masing tersebar di Kota Mataram sebanyak 23 kasus ( 2 diantaranya
meninggal), Kab. Lombok Barat 133 kasus ( 5 diantaranya meninggal dunia), Kab.
Lombok Tengah 25 kasus ( 1 diantaranya meninggal dunia) dan Kab. Lombok Timur
178 kasus.
Dari kasus gizi buruk
tersebut, tergolong gizi buruk dengan gejala klinis yaitu Marasmus 16 kasus,
Kwashiorkor 1 kasus dan Marasmus + Kwashiorkor 4 kasus.
2.3.2
Busung Lapar
Busung lapar atau
bengkak lapar dikenal jiga dengan istilah Honger Oedeem (HO). Adalah
kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar disebabkan karena kekurangan
makanan, terutama protein dalam waktu yang lama secara berturut-turut. Pada
busung lapar terjadi penimbunan cairan dirongga perut yang menyebabkan perut
menjadi busung (oleh karenanya disebut busung lapar).
Tanda-tanda yang
terjadi yaitu :
· Kulit menjadi kusam
dan mudah terkelupas
· Badan kurus
· Rambut menjadi merah
kusam dan mudah dicabut
· Sekitar mata bengkak
dan apatis
· anak menjadi lebih
sering menderita bermacam penyakit dan lain-lain.
Penderita busung lapar
biasanya menderita penyakit penyerta. Misalnya dari 12 anak balita di Kabupaten
Cirebon, tiga
di antaranya menderita tuberkulosis, satu hydrocephalus (kepala besar), dan
satu meningitis (radang selaput otak).
Dari data tersebut,
jumlah penderita busung lapar terbanyak ada di Kabupaten Cianjur, yaitu 70
orang, lalu Kabupaten Cirebon dan Majalengka masing-masing 12 orang dan lima
orang.
2.3.3
Penyakit Kegemukan (Obesitas)
Penyakit ini terjadi
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi
kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
Kelebihan energi di dalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak.
Pada keadaan normal,
jaringan lemak ini ditimbun di tempat-tempat tertentu diantaranya dalam
jaringan subkutan dan didalam jaringan tirai usus. Seseorang dikatakan
menderita obesitas bila berat badannya pada laki-laki melebihi 15% dan pada
wanita melebihi 20% dari berat badan ideal menurut umurnya.
Bila masukan energi
(suapan makanan) sama dengan pengeluaran energi untuk metabolisme basal dan
kegiatan fisik berat badan akan tetap konstan. Bila masukan energi lebih besar
daripada pengeluaran, kelibahan makanan akan diubah menjadi lemak dan
mengakibatkan kegemukan. Patokan umum, orang dikatakan kegemukan bila bila
berat badannya 10% lebih tinggi dari berat standart/ideal.
Pada orang yang
menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat
karena harus membawa kelebihan berat badan. Oleh sebab itu pada umumnya lebih
cepat gerah, capai dan mempunyai kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam
bekerja. Akibat dari penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita
penyakit-penyakit kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes melitus.
(Anonymous,2008)
Hal
tersebut telah di terangkan dalam Firman Allah QS. Al A’raaf (31).
“…makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”
Penyebab
Faktor yang
menyebabkan terjadinya penyakit obesitas antara lain sebagai berikut :
1.
1.
Keturanan, Stuktur dan tipe tubuh cenderung menurun orang tua
gemuk sering mempunyai anak-anak yang gemuk, tetapi dapat diperolehkan bahwa
ini lebih disebabkan oleh kebiasaan makanan daripada oleh sifat yang
diturunkan.
2.
Kurangnya Kegiatan Fisik, kegemukan jarang dijumpai pada orang
yang menjalani kehidupan aktif dan mempunyai pekerjaan yang melibatkan kerja
fisik berat. Pada orang yang tidak aktif, pusat nafsu makan di hipotalamus
cenderung berfungsi pada tingkat yang rendah dan keseimbangan yang normal
antara masukan dan pengeluaran energi tidak lagi dipertahankan, ini
mengakibatkan lebih besarnya suapan makanan daripada yang dibutuhkan.
3.
Kebiasaan makanan, Orang yang sering makan melebihi
kebutuhannya, ini berlaku terutama untuk makanan kaya akan gula yang sangat
lezat, seperti coklat. dan es krim yang mempunyai nilai energi tinggi.
Kebiasaan makan pada awal kehidupan mempunyai dampak pada berat badan sewaktu
dewasa, bila suapan makanan bagi bayi dan anak-anak kecil melebihi kebutuhan
jumlah sel-sel jaringan lemak akan meningkatkan untuk menyimpan kelebihan
lemak. Faktor Psikologis, Orang dengan permasalah psikologis/emosional
cenderung menemukan pelipur lara dalam makana yang dan sering makanan
berlebihan.
4.
Faktor Endokrin, Banyak orang gemuk menyalahkan kelenjar mereka.
Padahal, kelainan endokrin jarang menyebabkan kegemukan. Adakala kegemukan
diakibatkan oleh produksi hormon yang cacat oleh tiroid, pituitari atau
kelenjar kelamin. Kegemukan lebih disebabkan oleh kelainan hipotalamus, yang
pada gilirannya akan mempergaruhi fungsi kelenjar endokrin.
Penyembuhan
Pengobatan obesitas
dapat dilakukan dengan cara :
· Diet dengan cara
puasa, diet rendah kalori
· latihan fisik, dapat
menurunkan berat badan dan dibatasi dengan pembatasan masukan kalori.
· Pembedahan
· Farmakologi
2.3.4
Defisiensi Iodium
Beberapa akibat
defisiensi Iodium antara lain :
1.
pembesaran Kelenjar Tiroid (gondok)
2.
Kreatin yaitu kekurangan Iodium berlanjut ditandai ukuran tubuh
pendek,kulitkasar berwarna kekuningan, raut muka seperti orang bodoh, mulut
terbuka dan hidung besar.
3.
Myxdema ditandai dengan pertumbuhan tulang yang terhambat
sehingga pendek, perut buncit, kulit kering dan rambut rontok dan banyak lemak
yang tertimbun pada kulit.
4.
Abortus (Kematian ibu dan Anak). Pada ibu hamil memiliki
gangguan retardasi, aborsi, gangguan perkembangan, kelainan congenital yang
dapat mematikan fetus yang ada di kandungan.
Fungsi iodin yang
diketahui ialah sebagai bahagian perlu kepada hormon tairod. Hormon tairod
mengatur banyak aktiviti berlainan termasuk tumbesaran, pembiakan , fungsi
neuromuskular, pertumbuhan kulit dan rambut, metabolisma selular, dan menolong
melepaskan tenaga ke dalam sel. Badan kita biasanya mengandungi 20 –
30mgs iodin. Lebih kurang 60% daripadanya terdapat dalam kilang tairod,
selebihnya didapati pada keseluruhan tisu badan , terutamanya dalam ovari, otot
dan darah.
Pencegahan Defisiensi
Iodium dapat dilakukan dengan upaya sebagai berikut :
1.
Fortifikasi
·
oFortifikasi Iodium dalam garam Dapur
oFortifikasi Iodium pada cokelat
oFortifikasi Iodium pada air minum
oFortifikasi Iodium pada Roti
oFortifikasi Iodium pada Gula Kelapa
1.
Penyuntikan Lipiodol
Lapiodol merupakan
larutan Iodium dalam minyak dalam 40 % yang diberikan dalam bentuk suntikan.
Iodine terjadi dalam
jumlah yang berbeda yang terdapat dalam makanan dan air minuman. Makanan laut
seperti udang kara, tiram, sarden, dan sampai rumput laut adalah sumber iodine
yang baik.Jumlah iodin yang terkandung dalam susu dan telur adalah ditentukan
oleh jumlah iodine yang terdapat dalam makanan termakan tersebut. Kandungan
iodin yang terdapat dalam sayur-sayuran adalah berbeda mengikuti jumlah
kandungan iodin yang terdapat dalam tanah.
2.3.5
Xerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)
Penyakit ini
disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A didalam tubuh. Gejala-gejala
penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea karena glandula
lakrimalis menurun. Terlihat selaput bola mata keriput dan kusam bila biji mata
bergerak. Fungsi mata berkurang menjadi hemeralopia atau noctalmia yang oleh
awam disebut buta senja atau buta ayam, tidak sanggup melihat pada cahaya
remang-remang. Pada stadium lanjut maka mengoreng karena sel-selnya menjadi
lunak yang disebut keratomalasia dan dapat menimbulkan kebutaan.
Fungsi vitamin A
sebenarnya mencakup 3 fungsi yakni fungsi dalam proses melihat, dalam proses
metabolisme, dan proses reproduksi. Gangguan yang diakibatkan karena kekurangan
vitamin A yang menonjol, khususnya di Indonesia adalah gangguan dalam
proses melihat yang disebut xerophthalmia ini.
Oleh sebab itu
penanggulangan defisiensi kekurangan vitamin A yang penting disini ditujukan
kepada pencegahan kebutaan pada anak balita. Program penanggulangan
xerophthalmia ditujukan pada anak balita dengan pemberian vitamin A secara
cuma-cuma melalui puskesmas dan / atau posyandu. Disamping itu program
pencegahan dapat dilakukan melalui penyuluhan gizi masyarakat tentang
makanan-makanan sebagai sumber vitamin
Bahan makanan
|
Mg tiamin per 100 g
|
Minyak hati ikan jenis
halibut
Minyak hati ikan cod
Hati lembu jantan
Margarin
Mentega
Keju ceader
Telur
Iakn jenis haering
Susu
|
900.000
18.000
16.500
900
825
350
140
45
30
|
Data Departemen
Kesehatan menunjukkan, 5 juta anak balita mengalami gizi kurang, 8,1 juta anak
balita menderita anemia gizi, dan 10 juta anak balita mengalami kurang vitamin
A subklinis
2.3.6
Defisiensi thiamine ( vitamin B1)
Vitamin ini adalah zat
berupa kristal, tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
belerang, mudah larut dalam air dan sedikit melarut dalam alkohol. Vitamin ini
selain disebut theamin, lazim pula disebut aneurin atau anti beri-beri.
Penyakit beri-beri
yang disebabkan kekurangan theamin ditandai dengan :
1.
1.
kurangnya sesuatu yang dapat dirasakan atau gatal pada ibu jari
kaki serta telapak kaki.
2.
lutut terasa seakan-akan kaku dan refleknya tidak ada, nyeri,
kejang, sulit berjalan yang dapat menimbulkan kelumpuhan kaki dengan atrofi
otot kaki.
3.
sebagai tingkat lanjutannya berbagai urat saraf mengalami
gangguan, termasuk gangguan pada fungsi jantung.
4.
pada beri-beri basah ditandai oleh udema yang khusus pada kaki,
sedang pada beri-beri kering dijumpai atrofi otot yang umum.
Vitamin B1 atau theamin sangat
diperlukan tubuh, tersedianya dalam tubuh karena diserap usus dari makanan,
selanjutnya diangkut bersama darah kejaringa-jaringan tubuh. Theamin ditemukan
sebagai cadangan dalam jumlah terbatas didalam hati, buah, pinggang, jantung,
otot dan otak, sebagai cadangan diperlukan untuk sekedar dapat memelihara
fungsi alat-alat tubuh tadi dalam waktu yang singkat. Sel jaringan
mewujudkan/menjadikan tersedianya zat yang mengandung thiamin, zat mana
demikian membantu dalam pembakaran karborhidrat dan diangkat didalam darah oleh
sel darah putih yang mempunyai inti dengan thiamin yang bebas dalam plasma.
Koenzim tersebut berfungsi memungkinkan karboksilase memisahkan karbnioksida
dari asam piruvat, sedangkan sisanya selanjutnya dirombak menjadi
karbondioksida dan air.
Fungsi
thiamin ( B1) adalah :
1. metabolsime
karbohidrat
2. mempergaruhi
keseimbangan air didalam tubuh
3. mempergaruhi
penyerapan zat lemak dalam usus
Sumber vitamin B1 ( theamin ) adalah
hati, ginjal, jantung, otak, susu, kuning telur, kuliut ari padi dan gandum,
wortel dan ragi.
Dalam hal menentukan
besarnya kebutuhan thiamin ini, bagi anak yang sedang meningkatkan
pertumbuhanya dapat agak mudah menentukannya dibandingkan dengan orang dewasa :
1.
bagi anak-anak yang sedang meningkatkan pertumbuhanya memerlukan
thiamin perkilogram berat badanya, dan umunnya relatif lebih besar dibandingkan
dengan orang dewasa.
2.
bagi orang dewasa penentuan kebutuhanya memang agak sulit karena
harus dipertimbangkan dengan besar tubuhnya, kegiatan, kebiasa makan dan
perbedaan pemanfaatan dan kemanfaatan dalam tubuhnya.
3.
bagi ibu yang sedang hamil atau menyusui sudah tentu akan
memerlukan thiamin lebih banyak daripada biasanya.
Tabel.
Kandungan Tiamin pada beberapa makanan .
Bahan makanan
|
Mg tiamin per 100 g
|
“Flake” jagung
kapri
Roti tawar asal tepung
gandum pecah kulit
Roti tawar
Kentang
Daging kambing
Daging sapi
Susu
|
1,8
0,32
0,26
0,18
0,11
0,09
0,05
0,04
|
2.3.7
Defisiasi Vitamin B2 ( Riboflavin )
Riboflavin mempunyai
sifat larut dalam air dan tahan panas didalam larutan netral atau asam, akan
tetapi kalau dipanaskan dalam larutan basa ataupun kalau kena sinar matahari
maka vitamin tersebut akan rusak. Pada putih telur kadungan riboflavin ternyata
lebih banyak dari kandungan thiaminya. Mikro organisme—-bakteri—-dalam usus
pada umunya sangat menunjang pembentukan riboflavin.
Fungsi riboflavin
yaitu :
a. berguna untuk
pemindahan rangsangan sinar ke syaraf mata.
b. berperan dalam
berbagai enzim dalam proses oksidasi dalam sel-sel, dalam proses oksidasi
jaringan ( teruama di bagian luar dari tubuh, seperti : kulit, mata dan syaraf
perifer ).
Kekurangan vitamin B2(
riboflavin ) yaitu :
1. pengelihatan
menjuadi kabur—-katarak dan keratitis pada mata—, hampir semacam buta senja.
2. keilosis—-radang
atau luka pada bagian sudut bibir, hidung
3. gangguan pada
proses pertumbuhan, pada pencernaan dan urat syaraf.
4. berat badan menurun
sedangkan aktivitasnya menjadi berkurang.
Riboflavin dalam
bentuk yang diperdangankan merupakan kristal, berwarna kuning orage, mudah
larut dalam suasana basa, tidak stabil terhadap pemanasan, larut dalam pH
riboflavin tidak stabil terhadap sinar tampak dan sinar iltraviolet.
Kebutuhan normal orang
dewasa akan vitamin B2 yaitu 1.6 mg perhari,
namun kebutuhan tersebutsecara berlebihan tepatnya tergantung pada umur, berat
badan, konsumsi energi dan protein, kebutuhan vutamin ini bagi anak-anak,
wanita hamil dan menyusui tentunya lebih tinggi daripada biasanya.
Tabel
.kandungan Riboflavin pada beberapa makanan
Bahan makanan
|
Mg riboflavin per
100gram
|
Khamir bir yang
dikeringkan
Hati
Ginjal
Jantung
Keju
Telur
Daging sapi
Susu
Kubis
Kentang
Roti tawar
|
3,68
3,10
2,10
1,60
0,50
0,47
0,20
0,19
0,05
0,04
0,03
|
2.3.8
Defisiensi vitamin B3
Vitamin B3 atau
dikenali juga dengan nama Niacin diperlukan oleh badan kita untuk peredaran
darah dan kulit yang sihat. Niacin adalah penting dalam menghasilkan tenaga
daripada gula darah (blood sugar) dan dalam pembuatan lemak. Ia membantu dalam
fungsi sistem saraf ; dalam metabolisma karbohidrat, lemak dan protin dan dalam
pengeluaran asid hidroklorik untuk sistem penghadaman. Ia juga terlibat
dalam pengeluaran cecair hempedu dan perut yang normal dan sitesis hormon seks.
Niacin merendahkan paras kolestrol dan membaiki peredaran darah. Ia membantu
dalam penyakit mental seperti schizophrenia dan ia juga sebagai menambah
ingatan.
Sumber
:
Niacin dan niacinamide
didapati daripada hati lembu, ragi yang ditapai, kobis bunga, lobak merah,
keju, tepung jagung, buah kurma, telur, fish, susu, kacang tanah, ubi
kentang, tomato, gandum, dan hasil gandum.
Kekurangan
:
1. Keletihan, lemah
badan
2. Pellegra,sejenis
penyakit dengan gejala bengkak; kulit merekah atau pecah; bengkak mulut dan
lidah; cirit; gangguan mental; pening; lemah badan; sakit kepala; lemah otot;
rendah gula dalam darah
Tabel.
kandungan asam nikotianat dari beberapa makanan.
Bahan makanan
|
Mg asam nikotianat
ekivalen per 100 g
|
Khamir bir yang
dikeringkan
Kacang garing
Hati
Daging sapi
Keju cieader
Roti tawar asam tepung
gandum pecah kulit
Telur
Kapri
Roti tawar
Kentang
Susu
Bir
|
62,9
21,3
17,9
7,2
6,2
5,6
4,9
3,7
3,4
3,0
1,7
0,9
0,6
|
2.3.9
Defisiensi Vitamin B 12
Vitamin B 12 berfungsi dalam
stimulus pada jaringan. Sianokobalamin dapat dikatakan demikian mendasari
pembentukan bentukan vitamin B12.hasil penelitian menyatakan bahwa
sianokobalamin mengandung suatu kelompok sianida dan terikat pada kobalat pusat
B12 berbentuk kristal berwarna merah tua.dapat larut dalam air dan
alkohol,stabil dalam bentuk larutan.
Vitamin B12 sumbernya
yaitu hati,fungsinya dalam tubuh yaiu
· Sebagai koenzim yang
pentig dalam metabolisme asam amino
· Berperan dalam
pembentukan eritrosit
· Diperkirakan berperan
dalam sintesis asm nukleat
· Berperan pula dalam
pembentukan darah merah
Makan vitamin dan zat
gizi lain ada aturan bakunya. Tidak boleh kurang, juga jangan berlebihan. Kalau
ini dilanggar, apalagi sampai berlangsung lama, dapat mengganggu kesehatan. Kekurangan
vitamin B12, misalnya, mengganggu pertumbuhan pada anak dan sistem saraf
sehingga muncul gejala kebodohan, gampang marah, atau tersinggung.
Ada sejumlah faktor penyebab defisiensi vitamin
B12. Misalnya karena asupan vitamin lewat makanan kurang. Jumlah yang ditelan
sedikit, atau kurang memenuhi standar yang ditetapkan. Ini bisa terjadi pada
mereka yang “alergi” makanan hewani, yang notabene merupakan sumber kobalamin
(nama lain vitamin B12).
Pola makan vegetarian
(hanya makan dari sumber nabati) juga dapat menjadi faktor penyebab kekurangan
vitamin ini. Sebab, vitamin B12 ditemukan dalam produk hewan, dan jarang
terdapat pada makanan nabati, kecuali kalau bahan itu berasal dari rumput laut
atau yang terkontaminasi oleh feses. Beberapa rumput laut mengandung kobalamin
kecuali spirulina karena hampir seluruh vitamin B12 pada spirulina merupakan
analog.
Banyak sekali fungsi
kobalamin dalam tubuh. Vitamin ini dikenal sebagai penjaga nafsu makan dan
mencegah terjadinya anemia (kurang darah) dengan membentuk sel darah merah.
Karena peranannya dalam pembentukan sel, defisiensi kobalamin bisa mengganggu
pembentukan sel darah merah, sehingga menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah
merah. Akibatnya, terjadi anemia. Gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan
nafsu makan, diare, dan murung.
Defisiensi berat B12
potensial menyebabkan bentuk anemia fatal yang disebut Pernicious anemia.
Soalnya, vitamin B12 bisa disimpan dalam tubuh (hati dan ginjal), dan hanya
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, timbulnya gejala defisiensi berat itu perlu
waktu lima
tahun atau lebih. Ketika gejalanya muncul ke permukaan, biasanya pada usia
pertengahan, defisiensi itu lebih karena penyakit pencernaan atau gangguan
penyerapan daripada karena menu yang miskin B12, kecuali bagi yang vegetarian
berat.
Vitamin B12 juga
merupakan koenzim penting yang dibutuhkan untuk sintesa DNA yang mengontrol
pembentukan sel-sel baru. Pun B12 vital dalam mencegah kerusakan sistem saraf
dengan membantu pembentukan mielin pada urat saraf.
Karena berperan dalam
melindungi fungsi saraf, defisiensi kobalamin bisa menimbulkan pembentukan sel
saraf terganggu, dan mengakibatkan kerusakan sistem saraf. Gejalanya, kehilangan
daya ingat dan orientasi, gampang bingung, delusi (berkhayal), kelelahan,
kehilangan keseimbangan, refleks menurun, mati rasa, geli di tangan dan kaki,
serta pendengaran terganggu.
Kekurangan vitamin ini
juga sering ditandai dengan timbulnya gejala kebodohan karena sistem saraf
terganggu, dan demielinasi (kerusakan asam lemak mielin pada akson saraf) yang
menyebar dan progresif. Pengaruh defisiensi B12 pada anak adalah terganggunya
pertumbuhan. Suatu penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang vegetarian
mengalami gangguan pertumbuhan (kerdil) karena asupan B12 tidak memadai. Selain
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara normal, vitamin B12 juga
memelihara kesuburan.
Di samping mengganggu
pertumbuhan dan sistem saraf, kekurangan vitamin B12 juga menjadikan mereka
gampang marah dan tersinggung. Sementara itu penyebab kerusakan sistem saraf
kemungkinan karena defisiensi gugus metil lantaran tidak mampu mensintesis
metionin (salah satu asam amino) dan S-adenosil metionin.
2.3.10
Difesiensi Vitamin C
Bahan bahan makanan
yang mengandung vitamin C adalah hati,ginjal,sayur sayuran dan buah buahan
segar terutama jeruk yang dapat mengandung zat zat sitrin dan rutrin(zat zat
ini yang membantu dalam menghentikan pendarahan.
Vitamin C pemula isolasinya
dilakukan oleh seorang pakar yang bernama SZENT GYORGY(1912)dari jeruk kol,dan
adrenal korteks,yang pada waktu itu dinamakanya sebagaia asam heksuronika
sehubungan dengan molekulnya 6 atom karbon serta bersifat mereduksi.vitamin C
ini jelasnya merupakan derivat heksoso cocok digolongkan sebagai suatu
karbohidrat,dalam bentuk klristal berwarna putih,demikian larut dalam
alkohol,stabil dalam keadaan kering tetapi mudah teroksidasi dalam keadaan
larutan basa.
Vitamin C mudah rusak
oleh panas sehingga sayuran dimasak akan berkurang kadar vitamin C nya:
· Sebagai aktivator
macam macam fermen perombak protein dan lemak
· Penting bagi dehidrasi
dan oksidasi dalam sel
· Mempengarui kerja anak
ginjal
· Penting dalam
prmbentukan trobsit
Dalam keadaan tubuh
dalam waktu mengalami kekurangan vitamin C dapat menimbulkan:
· Kerusakan sel sel
endotel
· Pembuluh kapiler
kurang permeabel dan mengakibatkan timbulnya pendarahan dalam sum sum tulang
serta kerusakan tulang
· Gejala awal ditandai
dengan pendarahan pada gus, dibawah kulit ‘karies gigi dan mudah menderita
sakit gigi disebut skrobutum.
2.3.11
Defisensi Vitamin D
Senyawa kolkalsiferol
berwarna putih, berbentuk kristal yang larut dalam minyak dan olemak tetapi
tidak larut dalam air.
Ada dua bentuk vitamin D yang amt berbeda :
1.
kolkalsiferol ( vitamin D 3) adalah bentuk alami
dari vitamin ini dalam makanan. Vitamin D 3 dapat terbentuk
dibawah kulit oleh pengaruh sinar matahari ( radiasi ultra violet ).
2.
ergokalsiferol ( vitamin D 2 ) adalah bentuk
sintetik dari vitamin ini mempunyai aktivitas yanf sama dengan vit alami.
Vitamin D2 dihasilakan dengan irradiasi ultra
violet dari ergosterol, suatunsenyawa yang dapat di ekstraksi khamir. Bentuk
inilah yang ditambah dalam berbagai komoditi seperti margarin dan makanan bayi.
Sumber
:
1.
makanan, minyak hati ikan, ikan yang berminyak, telur, mentega,
hati dan keju.
2.
sinar matahari
3.
vitamin D terbentuk dalam kulit yang terkena sinar matahari.
Fungsi
Vitamin D diperlukan
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Vitamin D dibutuhkan untuk
absobsi kalsium dari usus dan unytuk pengambilan kalsium dan fosfor oleh tulang
dan gigi.
Kekurangan
vitamin D
1. Menyebabkan
penyakit rakhitis ( tulang panjang akan membengkok pada bagian yang menderita
beban tubuh, lututgemetar dan kaki pengkar ).
2. Menyebabkan
gangguan absobsi kalsium dan pelunakan tulang.
3. Gigi keluart
terhambat
4. Panggul menjadi
kecil dan sempit
Penyebab penyakit
rakhitis adalah susunan makanan yang murah, yamg terutama terdiri dari segi
makanan sereal tanpa vit D dan kuramganya sinar matahari didaerah kota yang penuh asap.
Kelebihan
vitamin D
Pengedapan kalsium
pada jaringan lunak dalam tubuh
Keracunan
Pengambilan secara
berlebihan boleh menyebabkan seseorang itu mengalami pengumpulan kalsium pada
organ tubuh, tulang rapuh dan kerosakan pada sistem renal dan kardiovaskular.
2.3.12
Defisiensi vitamin E
Vitamin E adalah
aktioksidan alam. Dalam minyak nabativitaminE membantu pengurangan ketengikan
dengan mencengahan oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh. Vitamin E juga
berperan melindungi asam askorbat terhadap oksidasi dalam sayuran dan
buah-buahan.Vitamin E mempergaruhi kesuburan manusia.
Sumber
vitamin E
a. Gandum
b. Minyak nabati
c. Telur dan susu
Vitamin E banyak
terdapat pada beberapa makanan , Minyak jagung atau biji kapas, mentega, beras
perang, minyak kacang soya, minyak sayuran lain seperti minyak kacang dan
sebagainya. Mengandungi antioksidan. Membantu membina sel darah merah,
otot-otot dan tisu tubuh. Menyimpan asid berlemak. Antioksidan juga boleh
mengurangkan risiko sesetengah kanser.
Kekurangan vitamin ini
jarang berlaku tetapi membabitkan kelahiran tidak cukup bulan, bayi tidak cukup
berat atau kanak-kanak yang sistem tubuhnya tidak menyerap bahan berlemak
dengan sempurna. Juga menyebabkan kecacatan sistem saraf.
Fungsi
vitamin E yaitu :
1.
mencegah keguguran atau pendarahan pada ibu hamil
2.
diperlukan pada saat sel sedang membelah.
2.3.13
Difesiensi vitamin K
Vitamin K terdapat
dalam sayuran hijau dan berbagai pangan lain. Vitamin K adalah ensensial untuk
pembekuaan darah yang biasa.
Kekurangan
vitamin K
Jarang terjadi, karena
vitamin K ini terdapat dalam susunan makanan yang normal dan disentesis oleh
bakteri yang ada diusus,masalah pembekuan darah yang tidak normal atau
pendarahan.
Viamin K dibentuk
dalam usus tebal ( kolon ) dengan bantuan bakteri Escherica coli, viamin ini
hanya dapat diserap apabila bersama-sama empedu.
Fungsi
vitamin K yaitu :
pembentukan prototrombin,
jelasnya penting dalam proseskoagulasi ( pengumpalan ) darah. Peranan empedu
dalam penyerapan usus adalah sangat menentukan, dalam hal ini apabila sekresi
empedu terganggu maka penyerapan vitaminK ternyata akan terganggu pula. Pda
seseorang menderita penyakit kuning atau penyakit saluran empedu, kekurangan
vitamin K akan mengalami cukup besar, sungguhpun tersedianya vitamin ini dalam
makanan cukup banyak, sehingga penderita ini mengalami kesulitan dalam
pembekuan/pengumpalan darahnya pada bagian yang terluka. Kadar protombin yang
rendah dalam tubuh sebagai akibat kurangnya vitamin K yang diserapm oleh tubuh
kadang-kadang pada ibu yang melahirkan atau pada bayi terjadi pendarahan yang
cukup hebat.
2.3.14
Defisensi Calsium
Kalsium banyak
terdapat dalam susu, telur dan sayuran, Kalsium Susu, dadih, keju, sardin,
brokoli dan daun lobak putih. Membantu membina tulang dan gigi yang kuat.
Mengingkatkan fungsi otot dan saraf. Membantu darah membeku. Menggiatkan
enzim-enzim yang diperlukan tubuh untuk menukarkan makanan kepada tenaga.
Kekurangan
kalsium adalah
Penyakit rachitis dan
penghambat pada pertumbuhan Kekurangan phosphorus edan vitamin D, Mengalami
sembelit, karang, ginjal, pengumpulan kalsium pada tisu-tisu badan. Menghalang
penyerapan zat besi dan mineral-mineral lain.
Sumber
yaitu :
Dada ayam, susu,
kekacang, kuning telur dan keju. Ia bergantung dengan kalsium dalam pembinaan
tulang dan gigi yang sihat. Diperlukan untuk metabolisme, kimia tubuh, fungsi
saraf dan otot. Kekurangan:
Walaupun jarang
berlaku, ia dapat menyebabkan seseorang itu mengalami lemah-lemah tubuh, sakit
tulang dan kurang selera makan.
Fungsi
kalsium :
1. pembentukan tulang
dan gigi
2. pada proses
fisiologik dan biokimiawi didalam tubuh ( pada pembekuan darah, eksitabilitas
syaraf otot, kerekatan seluler, transmisi impul-impul syaraf, memelihara dan
dan meningkatkan fungsi membran sel, mengaktifkan reaksi enzim dan pengeluaran
hormon).
2.3.15
Defisensi Besi
Fungsi
yaitu :
Zat besi atau iron
adalah nutrien penting untuk badan manusia. Seorang lelaki dewasa yang sihat
mempunyai 40 hingga 50 mg iron per kilogram berat badan manakala bagi wanita
dewasa mempunyai 35 hingga 50 mgs per kilogram berat badan.
Iron memainkan peranan
penting dalam pengangkutan oksigen daripda paru-paru ke tisu. Iron bergabung
dengan oksigen di dalam paru-paru dan melepaskan oksigen dalam tisu-tisu yang
memerlukan. Iron digunakan dalam pembuatan haemoglobin.
Iron juga berperanan
penting dalam fungsi normal imuniti. Kekurangan iron telah menunjukkan badan
kita mudah mendapat jangkitan.
Sumber
yaitu :
Sumber terbaik zat
besi berasaska makanan ialah hati, tiram, kerang, buah pinggang, daging tanpa
lemak, ayam/itik dan ikan. Kacang dan sayur yang dikeringkan adalah sumber iron
yang baik daripada tumbuhan.
Kekurangan
yaitu :
- Keletihan, lemah badan
- Berdebar, sakit dada
- Sukar bernafas
- anemia
2.3.16
Penyakit-penyakit keracunan makanan
Keracunan makanan
ialah penyakit yang terjadi setelah memakan makanan yang tercemar dengan kuman
atau bahan kimia. Terdapat banyak kesalahan makan atau keracunan makanan yang
terjadi dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
· Keracunan HCN (asam
Biru), disebabkan oleh asam biru (HCN). Misalnya pada singkong yang mengandung
suatu glukosarida oleh pengaruh enzim akan menghasilkan HCN. Gejala keracunan
singkong ialah mual dan muntah, sesak nafas dan koma.
· Aflatoxin, merupakan
racun yang dihasilkan oleh jamur aspergillus falfus yang dapat mencemari
kacang tanah.
· Asam bongkrek,
merupakan senyawa yang diproduksi oleh pseudomonas
cocovenenans. terbentuknya toksin pada tempe
bongkrek
Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya
kasus keracunan pangan :
1.
Meningkatnya jumlah makanan yang dimakan diluar rumah ( dalam
kantin, resteurant, dll ), jika makan yang dikelolah oleh pengusaha catering
tercemar oleh bakteri penyebab kerancunan pangan, sejumlah besar orang akan
dirancuni.
2.
Pengusaha catering sekarang menyiapakan lebih banyak variasi
menu yang sering melakukan penyimpanan sajian dalam kondisi yang tetap hangat,
sampai diperlukan.
3.
Meningkatnya jumlah penjualan ” take away meal “, makanan ini
sering dipanaskan kembali dan mungkkin dipanasi lagi di rumah pelanggan.
4.
Intensifikasi pertanian mengakibatkan lebih banyak bahan pangan
terkontaminasi oleh bakteri penyebab keracunan makanan.
Bakteri yang sering
menyebabkan kerancunan makanan adalah :
1.
1.
Oraganisme dari kelompok Salmonella
2.
Staphylococcus aureus
3.
Clostridium perfringens ( welchii )
4.
Bacillus cereus
5.
Vibrio parahaemolyticus
Terdapat tiga tipe
utama keracunan makanan karena bakteri:
1.
Tipe infektif yang disebabkan karena memakan makanan yang
mengandung sejumlah besar bakteri hidup. Stelah dimakan, bakteri tersebut
menetap dalam saluran pencernaan dan jika mati, mereka melepaskan endotoksin (
misalnya kerasunanSalmonella ).
2.
Tipe keracunan yang disebabkan karena memakan makanan yang
ensotoksin. Toksin tersebut dilepaskan kemakanan selama bakteri itu tumbuh dan
memperbanyak diri dalam makanan. Bakteri sendirinya sendiri mungkin mati jika
makanan tersebut dimakan ( keracunan Staphylococcus ).
3.
Tipe ini disebabkan oleh toksin, toksin ini tidak diproduksi
didalam makanan, tetapi dilepaskan selama pertumbuhannya didalam sallurang
pencernaan, setelah bakteri tersebut dimakan ( misalnya keracunan Clostridium
perfringes)
Tanda-tanda
Kerancunan Makanan :
- lemas dan muntah
- mulas dan sakit
perut
- Diare
- kadangkala demam dan
kesejukan
- Sesak napas
- Koma
Puncak
utama ialah makan makanan yang :
· Mengandungi toksin
atau racun semulajadi seperti setengah jenis kulat, cendawan, ‘shellfish’ dan
sebagainya.
· Tercemar oleh kuman
yang erbahaya
· Tercemar oleh bahan-
bahan kimia
· Tercemar oleh lalat,
habuk dan sebagainya
Cara-cara
untuk mencegah keracunan makanan seperti:
· Basuh tangan selepas
ke tandas dan sebelum mengendali, menyedia dan menyentuh makanan.
· Jangan ambil makanan
dengan tangan. Gunakanlah penceduk, garpu, sudu atau penyepit yang bersih.
· Gunakanlah alat- alat
yang bersih untuk menyediakan makanan. Jangan gunakan alat- alat yang sama bagi
makanan mentah dan yang dimasak.
· Simpan atau tudung
makanan supaya terlindung dari lalat, serangga.
· Simpan semua bahan
makanan yang mudah rosak seperti daging, ikan, ayam, sayur dan susu didalam
peti sejuk sehingga diperlukan.
· 2.4 Upaya
Mengatasi Penyakit Gizi
Kegiatan upaya
perbaikan gizi masyarakat sampai
bulan Desember 2006, berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan balita melalui :
· pengukuran baret badan
menurut umur mencapai 84,8% dari target 80%, dengan 76,0% Berat badan
balita naik, 0,5 % BGM
· Balita gizi buruk yang mendapat
perawatan sebanyak 100%
· cakupan MP-ASI pada
BGM dari masyarakat miskin mencapai 100% dari 17 sasaran
· cakupan ibu hamil yang
mendapat 90 tablet Fe adalah 98,79 %
· Pemberian vitamin A
pada balita sebanyak100%.
· Pemberiaan ASI Eklusif
mencapai 10% sedang target 80%
· Penggunaan garam
beryodium dari target 85% mencapai 89,75%.
Untuk diwilayah
Puskesmas Banjarangkan II status gizi tahun 2006 adalah
sebagai berikut :
Status gizi baik
: 94,98%
Status gizi lebih
: 0,11%
Status gizi kurang : 4,69%
Status gizi buruk
: 0,22%
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
- Penyakit gizi yang
salah dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu penyakit-penyakit
bawaan, penyakit berdasarkan - ketidakseimbangan antara intake dan requirement dan zat-zat gizi dan
penyakit- penyakit keracunan makanan.
- faktor-faktor yang
menyebabkan adanya penyakit gizi salah diantaranya : pola makan yang salah,
faktor ekonomi, faktor sosial, faktor pendidikan, faktor infeksi.
- berbagai jenis
penyakit gizi salah dapat dikelompokkan menjadi : under nitrition (defisiensi
kalori protein, busung lapar, defisiensi vitamin, defisiensi kalsium, besi,
iodium), over nutrition (penyakit obesitas yang mrnyrbabkan hipertensi, DM,
hiperkolesterol, dll) dan penyakit keracunan makanan (asam HCN dan asam
Bongkrek dll)
- Berdasarkan SUSENAS
(2002), 26% balita di Indonesia
menderita gizi kurang dan 8% balita menderita gizi buruk (marasmus,
kwashiorkor, marasmus-kuarsiorkor).
- upaya pemerintah
dalam mengatasi penyakit gizi salah dilakukan dengan penyuluhan terhadap daerah
yang diindikasikan adanya penyakit tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous, 2008. WASPADAI
ANAK-ANAK DARI KWASHIORKOR http://health.allrefer.com/health/kwashiorkor-info.htlm. diakses tanggal 22
april 2008.
Berg, alan. 1985. Peranan
Gizi Dalam Pembangunan Nasional. CV. Rajawali. Jakarta.
Budianto, MAK. 2001. Dasar-dasar
Ilmu Gizi. UMM Press. Malang.
DepKes R.I.1991. Informasi
tentang Peranan Pembangunan Kesehatan dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia.
Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI). Malnutrisi energi protein. Dalam :
Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I.
Jakarta : 2004
; 217-222
Magdalena, Dr. 2005. Sedikitnya
95 Balita di Jabar Menderita Busung Lapar. Kompas. Bandung.
Yayan
Akhyar Israr. 2008. Malnutrisi Energi Protein
(MEP) - Kwashiorkor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar